Senin, 29 Maret 2021

EKOSISTEM

 

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan tempat tinggal.

Arti dari ekosistem ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yang menyatakan bahwa “setiap organisme, terutama mikroorganisme, akan dibagi dengan lingkungan fisik dalam menciptakan sistem kontrol atau sistem yang dapat menjaga bumi cocok untuk hidup “

Ekosistem adalah komposisi dari setiap unsur biosistem di mana ada hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik yang menguras energi untuk struktur biotik tertentu. Dalam ekosistem, makhluk hidup dalam masyarakat akan berkembang bersama-sama dengan lingkungan yang dihuni dan kemudian membentuk sistem kehidupan.

Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Selain itu, keberadaan makhluk hidup di lingkungan tertentu juga akan mempengaruhi lingkungan yang diduduki.

Hubungan akan menyebabkan organisme bersama dengan lingkungan menciptakan sistem untuk menjaga alam dan bumi layak hidup.

Ekosistem terdiri dari banyak unsur dan banyak spesies. Penyebaran spesies dalam ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketersediaan sumber daya, serta faktor fisik dan kimia.


Pengertian Ekosistem Menurut Para Ahli

  • Menurut A.G. Tansley (1935)

Dia mengatakan ekosistem adalah unit ekologi (unit ekologi) di mana ada struktur dan fungsi juga. Struktur dalam ekosistem ini terkait dengan keragaman spesies atau dalam bahasa Inggris adalah spesies keragaman.

Dalam ekosistem dengan struktur yang kompleks, itu akan memiliki keragaman spesies yang cukup besar. Sementara fitur yang disediakan oleh A. G. Tansley dalam ekosistem terkait dengan siklus material dan aliran energi dengan komponen komponen ekosistem.

  • Menurut Woodbury (1954)

Woodbury mengatakan gagasan tentang ekosistem adalah tatanan seragam yang kompleks di daerah habitat, tumbuhan dan hewan juga. Kondisi ini akan dianggap sebagai satuan kesatuan secara keseluruhan, sehingga setiap orang dapat menjadi bagian dari rantai siklus material dan aliran energi.

  • Menurut Odum (1993)

Pemahaman ekosistem menurut Odum (1993) adalah satu set unit fungsional mendasar dalam lingkungan ekologi yang ditutupi dengan organisme dan lingkungan. Lingkungan dalam kasus ini adalah biotik dan abiotik lingkungan, antara dua yang mempengaruhi satu sama lain.

Selain itu, ada juga komponen lengkap dalam ekosistem yang memiliki ceruk ekologi yang lengkap, serta proses ekologi yang juga lengkap, sehingga unit siklus material dan aliran energi terjadi berdasarkan keadaan ekosistem.

  • Menurut UU Lingkungan Hidup tahun 1997

Arti dari ekosistem adalah cara yang seragam dan menyeluruh dari seluruh lingkungan untuk mempengaruhi satu sama lain. Elemen dari lingkungan ini dapat disebut unsur biotik dan abiotik, baik makhluk hidup dan benda mati di dalamnya.

Mereka disusun menjadi satu kesatuan dalam suatu ekosistem yang tidak dapat berdiri sendiri, atau hidup sendiri, tetapi harus saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan dengan demikian tidak dapat berpisah.

  • Menurut Soemarwoto

Soemarwoto menjelaskan bahwa konsep ekosistem mencakup sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan di mana ia tinggal.

Lapisan organisasi dalam ekosistem dirujuk sebagai sistem karena memiliki komponen dan fungsi yang berbeda namun terkoordinasi dengan baik, sehingga setiap komponen dalam ekosistem dapat melakukan hubungan timbal balik.


Komponen Ekosistem

Berikut dibawah ini beberapa komponen ekosistem, diantaranya ialah:

  • Komponen Biotik

Komponen ini meliputi makhluk hidup, seperti:

  1. Manusia,
  2. Hewan,
  3. Tumbuhan, dan
  4. Mikroorganisme.
  • Komponen Abiotik

Komponen abiotik terdiri dari faktor fisik maupun kimia yang ada di lingkungan. Contoh dari komponen abiotik daratan ialah hujan, angin, suhu, tanah, ketinggian, dan cahaya matahari. Sementara contoh komponen abiotik perairan meliputi kedalaman air,  pH, oksigen terlarut, dan kekeruhan.


Macam Macam & Jenis Jenis Ekosistem

Berikut dibawah ini merupakan macam macam dan jenis jenis ekosistem, yaitu:

macam macam ekosistem

  • Ekosistem Darat (Terestrial)

Ekosistem hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis merupakan salah satu hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hutan ini bersifat heterogen dan berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi.

Ekosistem hutan hujan tropis di Indonesia dihuni oleh berbagai jenis flora dan fauna seperti harimau, bermacam- macam burung, badak dan juga pohon- pohon yang berdaun lebat.

Ekosistem Hutan Gugur

Hutan gugur merupakan jenis hutan yang berada di wilayah dengan 4 kali pergantian musim. Negara- negara yang memiliki 4 musim biasanya berada di wilayah yang beriklim sub tropis.

Ciri khas dari ekosistem hutan gugur adalah daun- daun pepohonan di hutan yang berwarna kuning kemerahan. Temperatur udara di hutan gugur cukup rendah.

Air di sekitar hutan juga mulai membeku karena peralihan dari musim gugur ke musim dingin. Beberapa satwa yang tinggal di ekosistem hutan gugur adalah hamster, beruang dan satwa- satwa lain yang memiliki kebiasaan hibernasi.

Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem ini terdiri dari daratan luas dengan tanaman berupa rerumputan. Padang rumput bisa dijumpai di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Pohon yang tubuh di ekosiste padang rumput merupakan pohon berbatang pendek.

Keberadaannya pun tak banyak karena ekosistem ini memang didominasi oleh rumput. Hewan yang mendiami ekosistem ini juga merupakan hewan- hewan pemakan rumput, seperti banteng, jerapah, rusa, zebra serta hewan pemangsa seperti jaguar dan singa.

Ekosistem Gurun

Gurun merupakan daerah berpasir yang terletak di wilayah dengan temperatur udara sangat tinggi. Suhu udara yang sangat panas diperparah dengan curah hujan sangat rendah.

Karena kondisi tersebut, organisme yang berada di ekosistem gurun merupakan organisme yang tahan terhadap panas dan tidak membutuhkan banyak air. Misalnya,, tumbuhan kaktus, beberapa jenis ular gurun dan juga unta.

Bioma Sabana

Ekosistem ini didominasi oleh rumput dan hanya memiliki sedikit pohon. Perbedaannya adalah sabana hanya ada di wilayah dengan iklim tropis. Beberapa contoh hewan yang berada di bioma sabana adalah macan, gajah, kuda, dan singa.

Ekosistem Tundra

Ekosistem ini hanya berada di wilayah dengan suhu yang sangat rendah seperti benua antartika. Musim dingin yang berlangsung di ekosistem tundra hampir 9 bulan lamanya tanpa ada cahaya matahari yang menyinari ekosistem tersebut. Jenis tanaman yang berada di ekosistem tundra adalah lumut. Sedangkan hewan yang bisa hidup di ekosistem ini adalah beruang kutub, rusa kutub dan bison.

Bioma Taiga

Bioma taiga merupakan salah satu jenis hutan yang berada di wilayah berikli subtropis dan beriklim dingin. Tumbuh- tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah pepohonan dengan daun yang berbentuk seperti jarum. Misalnya pohon cemara dan pohon elder. Diantara jenis satwa yang mendiami  hutan taiga yakni serigala dan beruang hitam.

  • Ekosistem Perairan (Aukatik)

Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut merupakan contoh dari ekosistem alam yang mana memiliki air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi.

  1. Ekosistem terumbu karang berada di zona laut dangkal yang mana cahaya matahari masih dapat menembus ke dasar laut.  Cahaya matahari tersebut dibutuhkan oleh rumput laut dan terumbu karang untuk berfotosintesis.
  2. Ekosistem pantai terletak di tepi laut. Organisme yang berada dalam ekosistem pantai adalah pohon bakau, kepiting dan kerang.

Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar adalah ekosistem air dengan tingkat konsentrasi garam yang rendah. Ekosistem air tawar ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa ekosistem seperti ekosistem danau, ekosistem sungai dan ekosistem rawa. Ekosistem air tawar dihuni oleh ikan- ikan yang hanya hidup di air tawar seperti ikan lele, ikan bandeng, ikan mas dan jenis udang air tawar.


Konsep Ekosistem

Konsep ekosistem merupakan konsep yang luas, yang merupakan konsep dasar dalam ekologi. Konsep ini menekankan pada hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antara organisme hidup dengan lingkungannya yang tidak hidup.

Setiap ekosistem di dunia ini mempunyai struktur umum yang sama, yaitu adanya enam komponen seperti tersebut di atas, dan adanya interaksi antar komponen-komponen tersebut.

Jadi baik itu ekosistem alami (daratan, perairan) maupun ekosistem buatan (pertanian, perkebunan), semuanya mempunyai kesamaan. Sering terjadi bahwa proses autotrofik dan heterotrofik, serta organisme yang bertanggung jawab atas berbagai proses tersebut terpisah (secara tidak sempurna), baik menurut ruang maupun waktu.

Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa di hutan, proses autotrofik, yaitu fotosintesis, lebih banyak terjadi di bagian kanopi; sedangkan proses heterotrofik lebih banyak terjadi di permukaan lantai hutan (hal ini terpisah berdasar ruang).

Proses autotrofik juga terjadi pada waktu siang hari, dan proses heterotrofik dapat terjadi baik di siang hari maupun malam hari (terpisah berdasar waktu). Adanya pemisahan tersebut juga dapat dilihat pada ekosistem perairan. Pada ekosistem perairan, lapisan permukaan yang dapat ditembus oleh sinar matahari merupakan lapisan autotrofik.

Dalam lapisan ini proses autotrofik adalah dominan. Lapisan perairan di bawahnya yang tak tertembus sinar matahari merupakan lapisan heterotrofik.

Di dalam lapisan ini berlangsung proses heterotrofik. Dengan adanya pemisahan berdasarkan ruang dan waktu tersebut, lintasan energi juga dibedakan menjadi dua yaitu:

Lintasan merumput (grazing circuit), meliputi proses yang melalui konsumsi langsung terhadap tumbuhan hidup atau bagian tumbuhan hidup, ataupun organisme hidup yang lain

Lintasan detritus organik (organic detritus circuit), meliputi akumulasi dan penguraian sampah serta bangkai

Pada umumnya komponen abiotik merupakan pengendali organisme dalam melaksanakan peranannya di dalam ekosistem. Bahan-bahan anorganik sangat diperlukan oleh produsen untuk hidupnya. Bahan-bahan ini juga merupakan penyusun dari tubuh organisme, demikian juga bahan organik.

Bahan organik sangat diperlukan oleh konsumen (makro maupun mikrokonsumen) sebagai sumber makanan. Produsen dengan proses fotosintesis adalah merupakan komponen penghasil energi kimia atau makanan. Merekalah yang menghasilkan energi makanan yang nantinya juga digunakan oleh konsumen.

Kemudian komponen mikrokonsumen atau pengurai bertanggung jawab untuk mengembalikan berbagai unsur kimia ke alam (tanah), sehingga nantinya dapat digunakan oleh produsen dan keberadaan ekosistem akan terjamin.

Bilamana peran setiap komponen tersebut tidak dapat berjalan, kelangsungan ekosistem akan terancam. Demikian pula apabila peran tersebut berjalan pada kecepatan yang tidak semestinya, misalnya tersendat-sendat, keseimbangan di dalam ekosistem akan mudah terganggu.


Perbedaan Ekologi dan Ekosistem

Ekosistem = kumpulan dari komunitas

Ekologi = hubungan timbal balik

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau ekosistem artinya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan.

ekologi berasal dari bhs yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. ekologi adalah ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya atau ekologi artinya ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup.


Contoh Ekosistem

Berikut dibawah ini merupakan contoh ekosistem, yaitu:

  • Contoh Ekosistem Alami :

  1. Hutan gugur
  2. Hutan hujan
  3. Ekosistem sungai
  4. Ekosistem padang rumput
  5. Ekosistem danau
  6. Ekosistem pantai
  7. Rawa-rawa
  • Contoh Ekosistem Buatan:

  1. Taman hutan raya
  2. Suaka marga satwa
  3. waduk
  4. Taman safari

SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI

mukena batik Yogya
JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)

REPRODUKSI IKAN

 REPRODUKSI IKAN

Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam melakukannya ikan jantan dan ikan betina akan saling mendekat, lalu ikan betina akan mengeluarkan telur. Kemudian, ikan jantan akan akan mengeluarkan spermanya, sperma dan telur akan bercampur di dalam air (yang disebut dengan oviparus). Apabila dalam suatu populasi terdiri dari ikan-ikan  yang memiliki perbedaan seksualitasnya, maka disebut dengan populasi.

Macam seksualitas ikan

a. Hermaproditisme

Ikan kermaprodit mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak pada gonad yang terdapat pada [individu] normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hermaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. Terdapat 3 macam hermaprodit pada ikan:

      1. Hermaprodit Sinkron

Hermaprodit sinkroni adalah sifat pematangan sel kelamin jantan dan betina pada waktu yang bersamaan. Contohnya pada ikan berfamili Serranidae.Ikan yang tidak mengadakan pembuahan sendiri, dalam satu kali pemijahan ikan tersebut dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat pula sebagai ikan betina.

      2. Hermaprodit Protandri

Hermaprodit protandi adalah perubahan kelamin dari jantan ke betina. Contohnya pada ikan kakap putih (Lates calcariver). Dimana kakap jantan akan mengalami perbuhan kelamin menjadi betina, pada berat 2-4 kg. hasil penelitan menunjukkan populasi ikan kakap jantan menurun seiring bertambahnya berat badan.

      3. Hermaprodit Protagini

Hermaprodit protagini adalah sifat perubahan kelamin dari betina menjadi jantanIkan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian ikan betina berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa interseks, dan masa terakhir yaitu masa jantan berfungsi.

b. Gonokhorisme

Ikan gonokhorisme mempunyai kondisi seksual yang berganda. Gonokhorisme tak berdiferensiasi pada ikan tahap juvenile gonad ikan tidak memiliki jaringan yang jelas mengenai statusnya apakah jantan atau betina. Kemudian gonad tersebut berkembang seperti ovarium. Setengah dari individu-individu ikan gonadnya menjadi ovarium (ikan betina), setengah individu lain gonadnya menjadi testis (ikan jantan) sehingga terjadi interseks. Sedangkan gonokhorisme berdiferensiasi yaitu sejak muda ikan tersebut sudah memiliki perbedaan antara jantan dan betina,sehingga tidak terjadi spesies interseks.


SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI



mukena batik Yogya
JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)



Senin, 22 Maret 2021

TINGKAT KEMATIAN IKAN

 

Pengertian Mortalitas

Pengertian Mortalitas

Dalam dunia Perikanan mortalitas dibedakan menjadi dua mortalitas penangkapan (F) dan kelompok yaitu mortalitas alami (M).

Mortalitas alami adalah mortalitas yang disebabkan oleh faktor selain dari penangkapan seperti kanibalisme, suhu yang tidak stabil, predasi, stress pada waktu pemijahan, kada amonia yang tinggi, kelaparan dan umur yang tua.

Spesies yang sama biasanya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dan tergantung pada predator dan competitor yang mempengaruhinya.

Mortalitas alami yang tinggi didapatkan pada suatu organisme yang memiliki nilai koefisien Iaju pertumbuhan yang besar atau sebaliknya.

Mortalitas alami yang rendah akan didapatkan pada suatu organisme yang memiliki nilai koefesien Iaju pertumbuhan yang keci.

Sedangkan mortalitas akibat penangkapan adalah kemungkinan ikan yang mati karena penangkapan selama periode waktu tertentu.

Dimana semua faktor penyebab kematian ini berpengaruh terhadap populasi. Mortalitas dinyatakan dengan satuan persen (%).

Mortalitas penangkapan disebabkan oleh kecepatan eksploitasi suatu stok karena kegiatan manusia yang melakukan penangkapan selama periode waktu tertentu, dimana semua faktor penyebab kematian tersebut berpengaruh terhadap populasi.

Kematian alami merupakan parameter yang sama sekali tidak dapat dikontrol dan diamati secara langsung, maka yang perlu dikontrol adalah dua besaran yang berhubungan langsung dengan mortalitas penangkapan.

Ikan yang memiliki mortalitas tinggi adalah ikan yang memiliki siklus hidup yang pendek, pada populasi tersebut hanya terdapat sedikit sekali variasi umur dan pergantian stok yang berjalan relatif cepat dan serta mempunyai daya produksi yang lebih tinggi.

Ada 2 pendekatan yang umum untuk menduga mortalitas. Salah satu diantaranya adalah mempertimbangkan jumlah populasi yang akan dipanen sebagai pengukuran jumlah eksploitasi, dan cara lain yang paling tepat adalah dengan mempertimbangkan beberapa usaha alat penangkapan yang tertentu dan proporsional dengan kekuatan fishing mortality.

Rumus Untuk Menghitung Mortalitas :

Jumlah ikan yang mati selama satu periode : jumlah penebaran benih ikan x 100% = Tingkat Kematian (Mortalitas)

Contoh

Diketahui

Jumlah penebaran benih : 3000ekor

Jumlah ikan yang mati selama 1 periode : 589

Maka untuk menghitung Mortalitas nya adalah :

589 : 3000 x 100% = 19,63%

Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian, Beserta Cara Menghitung Mortalitas Pada Ikan Menurut Para Ahli semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua.




SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI




mukena batik Yogya
JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)