Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan tempat tinggal.
Arti dari ekosistem ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yang menyatakan bahwa “setiap organisme, terutama mikroorganisme, akan dibagi dengan lingkungan fisik dalam menciptakan sistem kontrol atau sistem yang dapat menjaga bumi cocok untuk hidup “
Ekosistem adalah komposisi dari setiap unsur biosistem di mana ada hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik yang menguras energi untuk struktur biotik tertentu. Dalam ekosistem, makhluk hidup dalam masyarakat akan berkembang bersama-sama dengan lingkungan yang dihuni dan kemudian membentuk sistem kehidupan.
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Selain itu, keberadaan makhluk hidup di lingkungan tertentu juga akan mempengaruhi lingkungan yang diduduki.
Hubungan akan menyebabkan organisme bersama dengan lingkungan menciptakan sistem untuk menjaga alam dan bumi layak hidup.
Ekosistem terdiri dari banyak unsur dan banyak spesies. Penyebaran spesies dalam ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketersediaan sumber daya, serta faktor fisik dan kimia.
Pengertian Ekosistem Menurut Para Ahli
Menurut A.G. Tansley (1935)
Dia mengatakan ekosistem adalah unit ekologi (unit ekologi) di mana ada struktur dan fungsi juga. Struktur dalam ekosistem ini terkait dengan keragaman spesies atau dalam bahasa Inggris adalah spesies keragaman.
Dalam ekosistem dengan struktur yang kompleks, itu akan memiliki keragaman spesies yang cukup besar. Sementara fitur yang disediakan oleh A. G. Tansley dalam ekosistem terkait dengan siklus material dan aliran energi dengan komponen komponen ekosistem.
Menurut Woodbury (1954)
Woodbury mengatakan gagasan tentang ekosistem adalah tatanan seragam yang kompleks di daerah habitat, tumbuhan dan hewan juga. Kondisi ini akan dianggap sebagai satuan kesatuan secara keseluruhan, sehingga setiap orang dapat menjadi bagian dari rantai siklus material dan aliran energi.
Menurut Odum (1993)
Pemahaman ekosistem menurut Odum (1993) adalah satu set unit fungsional mendasar dalam lingkungan ekologi yang ditutupi dengan organisme dan lingkungan. Lingkungan dalam kasus ini adalah biotik dan abiotik lingkungan, antara dua yang mempengaruhi satu sama lain.
Selain itu, ada juga komponen lengkap dalam ekosistem yang memiliki ceruk ekologi yang lengkap, serta proses ekologi yang juga lengkap, sehingga unit siklus material dan aliran energi terjadi berdasarkan keadaan ekosistem.
Menurut UU Lingkungan Hidup tahun 1997
Arti dari ekosistem adalah cara yang seragam dan menyeluruh dari seluruh lingkungan untuk mempengaruhi satu sama lain. Elemen dari lingkungan ini dapat disebut unsur biotik dan abiotik, baik makhluk hidup dan benda mati di dalamnya.
Mereka disusun menjadi satu kesatuan dalam suatu ekosistem yang tidak dapat berdiri sendiri, atau hidup sendiri, tetapi harus saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan dengan demikian tidak dapat berpisah.
Menurut Soemarwoto
Soemarwoto menjelaskan bahwa konsep ekosistem mencakup sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan di mana ia tinggal.
Lapisan organisasi dalam ekosistem dirujuk sebagai sistem karena memiliki komponen dan fungsi yang berbeda namun terkoordinasi dengan baik, sehingga setiap komponen dalam ekosistem dapat melakukan hubungan timbal balik.
Komponen Ekosistem
Berikut dibawah ini beberapa komponen ekosistem, diantaranya ialah:
Komponen Biotik
Komponen ini meliputi makhluk hidup, seperti:
- Manusia,
- Hewan,
- Tumbuhan, dan
- Mikroorganisme.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik terdiri dari faktor fisik maupun kimia yang ada di lingkungan. Contoh dari komponen abiotik daratan ialah hujan, angin, suhu, tanah, ketinggian, dan cahaya matahari. Sementara contoh komponen abiotik perairan meliputi kedalaman air, pH, oksigen terlarut, dan kekeruhan.
Macam Macam & Jenis Jenis Ekosistem
Berikut dibawah ini merupakan macam macam dan jenis jenis ekosistem, yaitu:
Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis merupakan salah satu hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hutan ini bersifat heterogen dan berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Ekosistem hutan hujan tropis di Indonesia dihuni oleh berbagai jenis flora dan fauna seperti harimau, bermacam- macam burung, badak dan juga pohon- pohon yang berdaun lebat.
Ekosistem Hutan Gugur
Hutan gugur merupakan jenis hutan yang berada di wilayah dengan 4 kali pergantian musim. Negara- negara yang memiliki 4 musim biasanya berada di wilayah yang beriklim sub tropis.
Ciri khas dari ekosistem hutan gugur adalah daun- daun pepohonan di hutan yang berwarna kuning kemerahan. Temperatur udara di hutan gugur cukup rendah.
Air di sekitar hutan juga mulai membeku karena peralihan dari musim gugur ke musim dingin. Beberapa satwa yang tinggal di ekosistem hutan gugur adalah hamster, beruang dan satwa- satwa lain yang memiliki kebiasaan hibernasi.
Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem ini terdiri dari daratan luas dengan tanaman berupa rerumputan. Padang rumput bisa dijumpai di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Pohon yang tubuh di ekosiste padang rumput merupakan pohon berbatang pendek.
Keberadaannya pun tak banyak karena ekosistem ini memang didominasi oleh rumput. Hewan yang mendiami ekosistem ini juga merupakan hewan- hewan pemakan rumput, seperti banteng, jerapah, rusa, zebra serta hewan pemangsa seperti jaguar dan singa.
Ekosistem Gurun
Gurun merupakan daerah berpasir yang terletak di wilayah dengan temperatur udara sangat tinggi. Suhu udara yang sangat panas diperparah dengan curah hujan sangat rendah.
Karena kondisi tersebut, organisme yang berada di ekosistem gurun merupakan organisme yang tahan terhadap panas dan tidak membutuhkan banyak air. Misalnya,, tumbuhan kaktus, beberapa jenis ular gurun dan juga unta.
Bioma Sabana
Ekosistem ini didominasi oleh rumput dan hanya memiliki sedikit pohon. Perbedaannya adalah sabana hanya ada di wilayah dengan iklim tropis. Beberapa contoh hewan yang berada di bioma sabana adalah macan, gajah, kuda, dan singa.
Ekosistem Tundra
Ekosistem ini hanya berada di wilayah dengan suhu yang sangat rendah seperti benua antartika. Musim dingin yang berlangsung di ekosistem tundra hampir 9 bulan lamanya tanpa ada cahaya matahari yang menyinari ekosistem tersebut. Jenis tanaman yang berada di ekosistem tundra adalah lumut. Sedangkan hewan yang bisa hidup di ekosistem ini adalah beruang kutub, rusa kutub dan bison.
Bioma Taiga
Bioma taiga merupakan salah satu jenis hutan yang berada di wilayah berikli subtropis dan beriklim dingin. Tumbuh- tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah pepohonan dengan daun yang berbentuk seperti jarum. Misalnya pohon cemara dan pohon elder. Diantara jenis satwa yang mendiami hutan taiga yakni serigala dan beruang hitam.
Ekosistem Perairan (Aukatik)
Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut merupakan contoh dari ekosistem alam yang mana memiliki air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi.
- Ekosistem terumbu karang berada di zona laut dangkal yang mana cahaya matahari masih dapat menembus ke dasar laut. Cahaya matahari tersebut dibutuhkan oleh rumput laut dan terumbu karang untuk berfotosintesis.
- Ekosistem pantai terletak di tepi laut. Organisme yang berada dalam ekosistem pantai adalah pohon bakau, kepiting dan kerang.
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar adalah ekosistem air dengan tingkat konsentrasi garam yang rendah. Ekosistem air tawar ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa ekosistem seperti ekosistem danau, ekosistem sungai dan ekosistem rawa. Ekosistem air tawar dihuni oleh ikan- ikan yang hanya hidup di air tawar seperti ikan lele, ikan bandeng, ikan mas dan jenis udang air tawar.
Konsep Ekosistem
Konsep ekosistem merupakan konsep yang luas, yang merupakan konsep dasar dalam ekologi. Konsep ini menekankan pada hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antara organisme hidup dengan lingkungannya yang tidak hidup.
Setiap ekosistem di dunia ini mempunyai struktur umum yang sama, yaitu adanya enam komponen seperti tersebut di atas, dan adanya interaksi antar komponen-komponen tersebut.
Jadi baik itu ekosistem alami (daratan, perairan) maupun ekosistem buatan (pertanian, perkebunan), semuanya mempunyai kesamaan. Sering terjadi bahwa proses autotrofik dan heterotrofik, serta organisme yang bertanggung jawab atas berbagai proses tersebut terpisah (secara tidak sempurna), baik menurut ruang maupun waktu.
Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa di hutan, proses autotrofik, yaitu fotosintesis, lebih banyak terjadi di bagian kanopi; sedangkan proses heterotrofik lebih banyak terjadi di permukaan lantai hutan (hal ini terpisah berdasar ruang).
Proses autotrofik juga terjadi pada waktu siang hari, dan proses heterotrofik dapat terjadi baik di siang hari maupun malam hari (terpisah berdasar waktu). Adanya pemisahan tersebut juga dapat dilihat pada ekosistem perairan. Pada ekosistem perairan, lapisan permukaan yang dapat ditembus oleh sinar matahari merupakan lapisan autotrofik.
Dalam lapisan ini proses autotrofik adalah dominan. Lapisan perairan di bawahnya yang tak tertembus sinar matahari merupakan lapisan heterotrofik.
Di dalam lapisan ini berlangsung proses heterotrofik. Dengan adanya pemisahan berdasarkan ruang dan waktu tersebut, lintasan energi juga dibedakan menjadi dua yaitu:
Lintasan merumput (grazing circuit), meliputi proses yang melalui konsumsi langsung terhadap tumbuhan hidup atau bagian tumbuhan hidup, ataupun organisme hidup yang lain
Lintasan detritus organik (organic detritus circuit), meliputi akumulasi dan penguraian sampah serta bangkai
Pada umumnya komponen abiotik merupakan pengendali organisme dalam melaksanakan peranannya di dalam ekosistem. Bahan-bahan anorganik sangat diperlukan oleh produsen untuk hidupnya. Bahan-bahan ini juga merupakan penyusun dari tubuh organisme, demikian juga bahan organik.
Bahan organik sangat diperlukan oleh konsumen (makro maupun mikrokonsumen) sebagai sumber makanan. Produsen dengan proses fotosintesis adalah merupakan komponen penghasil energi kimia atau makanan. Merekalah yang menghasilkan energi makanan yang nantinya juga digunakan oleh konsumen.
Kemudian komponen mikrokonsumen atau pengurai bertanggung jawab untuk mengembalikan berbagai unsur kimia ke alam (tanah), sehingga nantinya dapat digunakan oleh produsen dan keberadaan ekosistem akan terjamin.
Bilamana peran setiap komponen tersebut tidak dapat berjalan, kelangsungan ekosistem akan terancam. Demikian pula apabila peran tersebut berjalan pada kecepatan yang tidak semestinya, misalnya tersendat-sendat, keseimbangan di dalam ekosistem akan mudah terganggu.
Perbedaan Ekologi dan Ekosistem
Ekosistem = kumpulan dari komunitas
Ekologi = hubungan timbal balik
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau ekosistem artinya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan.
ekologi berasal dari bhs yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. ekologi adalah ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya atau ekologi artinya ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup.
Contoh Ekosistem
Berikut dibawah ini merupakan contoh ekosistem, yaitu:
Contoh Ekosistem Alami :
- Hutan gugur
- Hutan hujan
- Ekosistem sungai
- Ekosistem padang rumput
- Ekosistem danau
- Ekosistem pantai
- Rawa-rawa
Contoh Ekosistem Buatan:
- Taman hutan raya
- Suaka marga satwa
- waduk
- Taman safari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar