Selasa, 02 Maret 2021

PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH

 PENGOLAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH

Penanganan limbah yang baik akan menjamin kenyamanan bagi semua orang. Dipandang dari sudut sanitasi, penanganan limbah yang baik akan :

  1. Menjamin tempat tinggal / tempat kerja yang bersih
  2. Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
  3. Mencegah berkembangbiaknya hama penyakit dan vektor penyakit

Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan meliputi  2 cara pokok, yaitu :

  1. Pengendalian non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan, mengatur, mengawasi  segala bentuk kegiatan industri dan bersifat mengikat sehingga dapat memberi sanksi hukum pagi pelanggarnya.
  2. Pengendalian teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara-cara yang berkaitan dengan proses produksi seperti perlu tidaknya mengganti proses, mengganti sumber energi/bahan bakar, instalasi pengolah limbah atau menambah alat yang lebih modern /canggih. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah :
    1. Mengutamakan keselamatan manusia
    2. Teknologinya harus sudah dikuasai dengan baik
    3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.

 

  1. A.   PENANGANAN LIMBAH PADAT

Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun  pertanian/peternakan.  Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu :

  1. Penampungan dalam bak sampah
  2. Pengumpulan sampah
  3. Pengangkutan
  4. Pembuangan di TPA.

Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi bahan makanan bagi sapi / ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah menjadi pupuk kompos.

 

  1. A.   Berikut ini beberapa metode penanganan limbah organik padat :

 

  1. 1.    Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan dll. Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku akan mengalami dekomposisi / penguraian oleh mikroorganisme.

Proses sederhana pengomposan berlangsung secara anaerob yang sering menimbulkan gas. Sedangkan proses pengomposan secara aerob membutuhkan oksigen yang cukup dan tidak menghasilkan gas. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pengomposan yaitu :

  1. Ukuran bahan, semakin kecil ukuran bahan semakin cepat proses pengomposan
  2. Kandungan air, tumpukan bahan yang kurang mengandung air akan berjamur sehingga proses penguraiannya lambat dan tidak sempurna. Tetapi jika kelebihan air berubah menjadi anaerob dan tidak menguntungkan bagi organisme pengurai.
  3. Aerasi, aerasi yang baik akan mempercepat proses pengomposan sehingga perlu pembalikan atau pengadukan kompos.
  4. pH (derajat keasaman), supaya proses pengomposan berlangsung cepat, pH kompos jangan terlalu asam maka perlu penambahan kapur atau abu dapur
  5. suhu, suhu optimal pengomposan berlangsung pada 30 – 450 C
  6. perbandingan C dan N, proses pengomposan dapat dihentikan bila komposisi C/N mendekati perbandingan C/N tanah yaitu 10 – 12
  7. kandungan bahan sampah seperti lignin, wax (malam) damar, selulosa yang tinggi akan memperlambat proses pengomposan.

Cara pembuatan kompos, memalui cara :

  1. menggunakan komposter
  2. tumpukan terbuka (open windrow)
  3. cascing (menggunakan cacing)

Di dalam kompos terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga digunakan sebagai pupuk tanaman dan disebut pupuk organik. Dalam proses pengomposan, bahan baku kompos mengalami perubahan kimiawi oleh mikroorganisme / bakteri yang membutuhkan nitrogen untuk hidupnya. Tetapi tidak selalu bahan baku kompos mengandung nitrogen yang cukup untuk kebutuhan bakteri pengurai tersebut sehingga diperlukan pemberian tambahan nitrogen, salah satunya adalah EM 4 (effective microorganism 4) yang berfungsi sebagai aktivator. Hal ini akan membantu bakteri hidup berkembang dengan baik sehingga proses penguraian bahan baku kompos menjadi lebih cepat dan proses pengomposan  berlangsung lebih cepat pula. Jika aerasi kurang, maka yang terjadi adalah proses pembusukan dan akan mengasilkan bau busuk akibat terbentuknya amoniak (NH3) dan asam sulfida (H2S).

Kompos dari bahan baku organik memiliki beberapa kegunaan antara lain :

  1. memperbaiki kualitas tanah
  2. meningkatkan kemampuan tanah dalam melakukan pertukaran ion
  3. membantu pengolahan sampah
  4. mengurangi pencemaran lingkungan
  5. membantu melestarikan sumber daya alam
  6. membuka lapangan kerja baru
  7. mengurangi biaya operasional bagi petani atau  pecinta tanaman

 




  1. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai  bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam komposisi yang terbanyak, karbondioksida ( CO), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen (O2), dan hidrogen sulfida (H2S). Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu tetap dan pH netral.

 

  1. Makanan ternak ( Hog Feeding ), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak.

 

  1. B.   Berikut ini beberapa metode penanganan limbah anorganik padat :

 

  1. 1.    Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )

Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran  dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain.

Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil.

Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui  penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dll.

Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas dll

  1. 2.    Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah  logam.

 

  1. 3.    Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area tertentu.

Ada  3 metode sanitary landfill, yaitu :

  1. Metode galian parit (trenc method), sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk menutup parit. Sampah yang ditimbun dipadatkan dan diratakan. Setelah parit penuh, dibuatlah parit baru di sebelah parit yang telah penuh tersebut.
  2. Metode area, sampah dibuang di atas tanah yang rendah, rawa, atau lereng kemudian ditutupi dengan tanah yang diperoleh ditempat itu.
  3. Metode ramp, merupakan gabungan dari metode galian parit dan metode area. Pada area yang rendah, tanah digali lalu sampah ditimbun tanah setiap hari dengan ketebalan 15 cm, setelah stabil lokasi tesebut diratakan dan digunakan sebagai jalur hijau (pertamanan), lapangan olah raga, tempat rekreasi dll.

 

  1. 4.    Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.

 

  1. 5.    Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.

 

  1. C.   Penanganan Limbah cair

Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan.

Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah :

  1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau, rawa dll)
  2. Untuk melindungi  biota dalam  tanah dan perairan
  3. Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll.
  4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap

 

Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara :

  1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
    1. Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap.
    2. Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
    3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam airatau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
    4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
    5. Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
    6. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll.
    7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.

 

Metode pengolahan limbah cair, meliputi beberapa cara :

  1. 1.    Dillution (pengenceran), air limbah dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar  mengalami pengenceran dan konsentrasi polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara ini dapat mencemari lingkungan bila limbah tersebut mengandung bakteri patogen, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain, volume airnya banyak sehingga pengenceran bisa 30 -40 kalinya, air tersebut harus mengalir.
  2. 2.    Sumur resapan, yaitu sumur yang digunakan untuk tempat penampungan air limbah yang telah mengalami pengolahan  dari sistem lain. Air tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah, dan sumur dibuat pada tanah porous, diameter 1 – 2,5 m dan kedalaman 2,5 m. Sumur ini bisa dimanfaatkan 6 – 10 tahun.
  3. 3.    Septic tank, merupakan metode terbaik untuk mengelola air limbah walaupun biayanya mahal, rumit dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian ruang untuk tahap-tahap pengolahan,  yaitu :
    1. a.    Ruang pembusukan, air kotor akan bertahan 1-3 hari dan akan mengalami proses pembusukan sehingga menghasilkan gas, cairan dan lumpur (sludge)
    2. b.    Ruang lumpur, merupakan ruang empat penampungan hasil proses pembusukan yang berupa lumpur. Bila penuh lumpur dapat dipompa keluar
    3. c.    Dosing chamber, didalamnya terdapat siphon McDonald yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata
    4. d.    Bidang resapan, bidang yang menyerap cairan keluar dari dosing chamber serta menyaring bakteri patogen maupun mikroorganisme yang lain. Panjang minimal resapan ini adalah 10 m dibuat pada tanah porous.
    5. 4.    Riol (parit), menampung semua air kotor dari rumah, perusahaan maupun lingkungan. Apabila riol inidigunakan juga untuk menampung air hujan disebut combined system. Sedang bila penampung hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Air kotor pada riol mengalami proses pengolahan sebagai berikut :
      1. a.    Penyaringan (screening), menyaring benda-benda yan mengapung di air
      2. b.    Pengendapan (sedimentation), air limbah dialirkan ke dalam bak besar secara perlahan supaya lumpur dan pasir mengendap.
      3. c.    Proses biologi (biologycal proccess), menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik
      4. d.    Saringan pasir (sand filter)
      5. e.    Desinfeksi (desinfection), menggunakan kaporit untuk membunuh kuman
      6. f.     Dillution (pengenceran), mengurangi konsentrasi polutan dengan membuangnya di sungai / laut.

 

  1. D.   Penanganan Limbah Gas, Debu dan Partikel

Filter udara digunakan untuk menangkap debu / partikel yang keluar dari cerobong atau stack. Berikut ini beberapa macam filter udara, meliputi :

  1. Pengendapan siklon, adalah alat yang digunakan untuk mengendapkan debu atau abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.

Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara atau gas buang yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon, sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Debu, abu atau partikel yang dapat diendapkan oleh siklon adalah berukuran antara 5 – 40 mikro. Makin besar ukuran debu, semakin cepat partikel diendapkan.

  1. Filter basah, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara kotor kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotan air untuk turun ke bawah.  Bila ingin hasil yang lebih baik, dapat digabungkan pengendap siklon dengan filter basah. Penggabungan kedua alat ini menghasilkan alat penangkap debu yang dinamakan pengendap siklon filter basah.
  2. Pengendap sistem Gravitasi, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 mikro atau lebih. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengalirkan udara kotor ke alat, sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba, debu akan jatur terkumpul ke bawah akibat gaya beratnya sendiri. Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alat yang digunakan.
  3. 4.    Pengendap elektrostatik, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah (volume) besar dan waktu yang singkat, sehingga udara yang keluar dari alat ini relatif bersih. Alat ini berupa tabung silinder, dimana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan tengahnya ada sebuah kawat, yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya tegangan yang berbeda akan menimbulkan corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah-olah mengalami ionisasi. Kotoran menjadi ion negatif yang akan ditarik dinding tabung, sedangkan udara bersih akan berada di tengah silinder kemudian terhembus keluar.

 

  1. E.   Penanganan Limbah Suara

Bising merupakan polusi pendengaran. Suara-suara yang sangat bising dapat mengganggu pendengaran dan juga membuat orang tidak nyaman. Sumber kebisingan dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali dengan :

  1. Mematikan atau menghilangkan sumber suara / sumber kebisingan
  2. Memasang alat peredam suara
  3. Pengendalian pada jejak propagasi, mengganti bahan baku ruangan dengan bahan yang dapat meredam suara
  4. Pengendalian pada penerima suara, yaitu dengan melakukan upaya perlindungan pada pendengaran manusia, seperti tutup / sumbat telinga.

 

  1. F.    Dampak Pengolahan Limbah Terhadap Lingkungan

Pengolahan limbah yang baik dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, akan tetapi bila tidak dikelola dengan baik  dapat memberi dampak negatif bagi lingkungan.

 

  1. a.    Dampak positif pengolahan limbah

Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak positif, yaitu :

  1. Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran rendah
  2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk
  3. Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu
  4. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit
  5. Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular
  6. Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat

 b.    Dampak negatif bila limbah tidak dikelola dengan baik

Pengolahan limbah yang kurang baik akan memberikan dampak negatif, seperti :

  1. Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit
  2. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress
  3. Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir
  4. Lingkungan menjadi tidak indah dipandang
  5. Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut
  6. Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat
  7. Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan
  8. Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung.

SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI




mukena khadijaa

JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)

Senin, 01 Maret 2021

interval pemberian pola makan ikan

 contoh ikan BAWAL air tawar

Ikan bawal merupakan salah satu ikan yang paling populer untuk dibudidayakan. Kemudahan pemeliharaan dan umur simpan yang lebih baik dibandingkan jenis ikan bawal lainnya membuat ikan bawal lebih mudah bagi pembudidaya ikan dan menjadikan waktu jauh lebih hemat. Tentu saja, itu membutuhkan ketekunan dan disiplin selama kehidupan hewan peliharaan, serta pemahaman tentang semua cara mengolah.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jenis pemberian pakan yang dilakukan setiap hari dan menjadi dasar bagi tumbuh kembang ikan bawal. Pada kesempatan kali ini, saya akan memperkenalkan tentang 13 cara memberi makan ikan bawal agar Anda bisa memaksimalkan perawatan harian dan mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Cara Pemberian Pakan Pada Ikan Bawal

Berikut ini terdapat beberapacara pemberian pakan pada ikan bawal, terdiri atas:


1. Berikan langsung dengan tangan

Cara pemberian pakan ikan bawal yang pertama adalah dengan membagikannya secara langsung yaitu secara manual dengan tangan, membagikan pakan ikan bawal sedikit merata agar makanan apapun dapat dimakan oleh ikan bawal. Jika ikan bawal tampak kenyang, pemberian makan dapat segera dihentikan – tidak banyak makanan yang terbuang percuma.

2. Pemberian makan dengan alat bantu

Jika anda memiliki ternak ikan bawal dalam jumlah banyak atau kolam luar ruangan, pemberian pakan ikan bawal dapat dilakukan dengan bantuan ember atau dengan alas yang meruncing sebagai alat makan otomatis. Anda menghemat waktu dan tenaga sehingga pemberian makan lebih cepat.


3. Pengumpan otomatis

Cara lain untuk memberi makan ikan bawal adalah dengan menggunakan alat cerdik bernama automatic feeder. Ini adalah perangkat yang digunakan untuk memberi makan otomatis dengan kekuatan sentuhan ikan dan dengan energi listrik, sehingga upaya dan pemberian makan dapat diatur.

Setiap cara tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelemahan penggunaan automatic feeder adalah pendistribusian pellet belum sempurna untuk semua ikan bawal, sehingga daerah sekitar tusuk dikuasai oleh ikan bawal besar dan terdapat perbedaan pertumbuhan.

Sedangkan kelebihannya yaitu dapat menghemat waktu dan tenaga, dapat ditempatkan di permukaan kolam, dan dapat mengeluarkan pakan secara merata di permukaan kolam dalam jumlah tertentu sesuai waktu tertentu. Pilih alat yang sesuai dengan kebutuhan Anda berdasarkan ukuran dan jumlah ikan bawal yang dibudidayakan.

4. Waktu pemberian

Pemberian pakan ikan yang dibawa dapat disesuaikan dengan waktu peternak yaitu pagi, siang, sore, malam, pada waktu yang tepat, tetapi dengan frekuensi yang berbeda. Ini diharapkan untuk mendisiplinkan waktu konsumsi ikan dan menentukan selera makan ikan. Memberi menjadi jauh lebih efisien karena makanan langsung dimakan.


5. Jenis pakan

Jenis pakan pelet yang berkualitas tinggi. Pilih pelet yang baik, baik dari pelet yang dibeli di toko atau secara mandiri dengan probiotik, agar lebih bergizi dan alami. Pilih pelet terbaik karena merupakan dasar untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan.

6. Jumlah pakan

Jumlah pakan ikan bawal dihitung dari persentase bobot per hari atau bobot total jumlah ikan di kolam. Dosis atau jumlahnya harus diperhitungkan, bukan pada ukurannya, tetapi pada berat badan ikan. Karena ikan bawal mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dari berat badan dan umurnya.


7. Kebutuhan protein

Kebutuhan protein ikan bawal adalah 25-27% protein dari makanan yang diterimanya per hari. Pastikan pellet yang Anda berikan mengandung nutrisi tersebut. Untuk memaksimalkan konsumsi protein, berikan vitamin berprotein tinggi secara teratur untuk pertumbuhan yang maksimal.


8. Evaluasi pakan

Jangan lupa untuk memeriksa bawal setiap satu atau dua minggu untuk mengetahui jumlah makanan yang dibutuhkan per berat ikan. Ini bisa dilakukan sambil menyusui. Perhatikan kapan ikan kenyang dan pemberian makan dihentikan. Segera hitung jumlah kilogram pakan yang diberikan dalam sehari. Kemudian tangkap beberapa sampel ikan dan hitung berat rata-rata.


9. Agar ikan cepat tumbuh

Beri makan ikan bawal 3 sampai 5 kali sehari untuk membantu ikan bawal tumbuh besar dengan cepat. Hal tersebut terkait dengan frekuensi rasa lapar akan ikan bawal. Berikan pakan secara bertahap tetapi lebih sering agar ikan bawal tidak cepat kenyang dan nafsu makan ikan tetap terjaga agar ikan bawal dapat makan lebih banyak dan ikan bawal tumbuh lebih cepat.


10. Tempat pemberian makan

Cara pemberian pakan ikan bawal dilakukan di satu tempat, misalnya hanya di dekat saluran pengambilan air atau di beberapa tempat. Hal ini dirancang agar semua ikan bawal mendapatkan pakan yang cukup dan jumlah pakan yang efisien, karena ikan bawal mengingat waktu dan mengingatkan feedlot untuk menunggu di feedlot ketika waktunya tiba.

11. Hindari menimbun pakan

Untuk menjaga kesehatan dan lingkungan hidup ikan bawal dalam keadaan sehat dan untuk menekan biaya produksi serta menghindari kerugian yang besar maka teknik pemberian pakan harus dilakukan dengan tepat, disiplin baik waktu pemberian maupun dosisnya, dan pemberian pakan yang berkualitas baik, tidak banyak yang tersisa. di dalam air. Kolam dan menyebabkan berbagai jenis penyakit.


12. Kebersihan pakan

Pastikan pakan bersih dan bebas penyakit. Pakan bersih jelas berdampak pada kesehatan ikan. Pakan yang diberikan harus bersih, sama halnya dengan manusia atau peternak yang memberinya makan, karena kuman dapat dengan mudah masuk jika memberikan pakan yang tidak sehat.


13. Multivitamin

Jangan lupa berikan multivitamin untuk menambah nafsu makan dan stamina. Berikan secara rutin, baik itu multivitamin yang terbuat dari bahan alami maupun dari produk olahan yang sedang dalam perjalanan. Berikan secara tepat agar selalu dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan ikan, serta mencapai pertumbuhan yang maksimal dan hasil panen yang memuaskan.


TIDAK BERBEDA JAUH DENGAN JENIS IKAN YANG LAINNYA.


SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI



mukena batik Yogya
JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)

Selasa, 23 Februari 2021

penggolongan limbah

 

Karakteristik Limbah

Karakteristik Limbah
Karakteristik Limbah

Limbah memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan benda lainnya. Adapun beberapa karakteristik limbah adalah sebagai berikut:

  1. Berukuran Mikro, limbah memiliki ukuran kecil atau partikel-partikel kecil yang masih dapat dilihat oleh mata manusia.
  2. Bersifat dinamis, limbah selalu bergerak sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, ketika limbah masuk ke sungai maka limbah tersebut akan mengikuti arah aliran sungai tersebut.
  3. Penyebarannya berdampak luas, dampak yang ditimbulkan oleh limbah pada lingkungan dan manusia efeknya beragam. Ketika kontaminasi limbah sudah berat maka akan menyebabkan kerusakan bagi lingkungan dan manusia.
  4. Berdampak jangka panjang, limbah dapat menimbulkan dampak yang cukup lama di wilayah yang terkontaminasi. Sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan kondisi wilayah tersebut.

Jenis-Jenis Limbah

Jenis-Jenis Limbah
Asap kendaraan merupakan limbah berwujud gas beracun

Jenis-jenis limbah dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan wujudnya, berdasarkan sumbernya, berdasarkan senyawanya. Adapun penjelasan macam-macam limbah adalah sebagai berikut;

1. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

  • Limbah padat, yaitu limbah yang wujudnya padat, sifatnya kering, dan tidak dapat berpindah sendiri. Contohnya; sampah, potongan kayu, sisa makanan, logam, dan plastik.
  • Limbah cair, yaitu limbah yang wujudnya cair, dapat larut dalam air, dan dapat berpindah sendiri. Contohnya; air cucian piring, air bekas pencucian kendaraan, dan lainnya.
  • Limbah gas, yaitu limbah zat yang wujudnya gas yang yang mengandung racun (CO2, HCL, SO2, dan lainnya) dan dapat berpindah-pindah. Contohnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lainnya.

2. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

  • Limbah industri, yaitu limbah yang berasal dari pembuangan atau sisa kegiatan industri.
  • Limbah pertanian, yaitu limbah yang timbul sebagai akibat dari kegiatan pertanian.
  • Limbah pertambangan, yaitu limbah yang timbul karena kegiatan pertambangan.
  • Limbah domestik, yaitu limbah yang disebabkan oleh kegiatan rumah tangga, restoran, pasar, dan lainnya.

3. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

  • Limbah organik, yaitu jenis limbah yang dapat diuraikan (mudah membusuk) dan berbaur dengan alam. Misalnya kotoran hewan dan kotoran manusia.
  • Limbah anorganik, yaitu jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan. Misalnya sampah plastik, potongan baja, dan lain-lain.

Dampak Limbah

Dampak Limbah
Limbah berdampak buruk terhadap kesehatan manusia

Seperti yang telah disinggung pada pengertian limbah di atas, ada beragam dampak limbah yang dapat terjadi pada lingkungan dan juga kesehatan manusia. Adapun dampak limbah adalah sebagai berikut:

1. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan

Secara umum, limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Selain merusak lingkungan dan menyebabkan nilai estetika lingkungan menjadi buruk, limbah juga dapat menyebabkan kematian terhadap organisme yang terdapat di lingkungan tersebut.

Misalnya, limbah cair yang mengkontaminasi sungai. Racun yang terdapat pada limbah tersebut akan menyebabkan banyak organisme di dalam sungai tersebut mati keracunan, misalnya ikan. Kerusakan pada sungai tersebut pada akhirnya akan mengganggu keseimbangan ekosistem mahluk hidup secara keseluruhan.

2. Dampak Limbah Terhadap Manusia

Meskipun sebagian besar limbah dihasilkan oleh manusia, namun sebenarnya yang paling merasakan dampak negatif pencemaran limbah adalah manusia itu sendiri. Ada banyak sekali gangguan kesehatan yang terjadi jika limbah beracun sudah mencemari lingkungan manusia.

Beberapa contoh penyakit yang dapat timbul karena limbah diantaranya;

  • Diare
  • Keracunan
  • Sesak napas
  • Penyakit tifus
  • Jamur pada kulit
  • Gangguan saraf

Itulah uraian singkat mengenai pengertian limbah, karakteristik, jenis-jenis, dan dampak limbah bagi lingkungan hidup dan manusia. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda.

SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI




mukena khadijaa

JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)


Minggu, 21 Februari 2021

JENIS MAKANAN IKAN

 

Makanan Nabati

Yakni makanan ikan berupa bahan dari tumbuh-tumbuhan yang berukuran besar atau makroskopik yang dapat dilihat dengan kasat mata.

Jenis ikan yang memakan golongan makanan berupa bahan nabati ini disebut sebagai ikan herbivora atau ikan vegetaris.

Contoh dari makanan ikan nabati antara lain adalah alga filamen atau ganggang benang seperti: Chaetomorpha, Cladophora, Enteromorpha, dan Spirogyra.

Contoh yang lain berupa sayuran seperti kangkung air, eceng gondok, daun talas, serta daun pepaya.

Sedangkan jenis-jenis ikan herbivora antara lain tawes, nilem, jelawat, sepat siam, bandeng, gurame besar, dan baronang.

Ikan-ikan jenis ini biasanya mudah menerima makanan tambahan ataupun pakan buatan, misalnya bungkil kelapa, isi perut hewan ternak, dedak halus, bungkil kelapa, atau sisa sayuran.

Ada baiknya memberikan makanan tambahan tersebut dengan dicampur bahan hijauan seperti, tepung daun lamtoro, tepung fitoplankton, tepung daun singkong, atau tepung daun turi.

Makanan Hewani

wikipedia.org

Yakni makanan ikan yang berasal dari bagian-bagian tertentu dari hewan makroskopik atau sederhananya makanan yang berdaging.

Ikan jenis ini diberi nama ikan karnivora atau ikan pemakan daging. Sering juga ikan karnivora ini disebut sebagai ikan buas.

Daging yang biasanya diberikan pada ikan ini bisa berupa bangkai ataupun hewan hidup dengan ukuran yang kecil.

Hewan yang seringkali menjadi mangsa ikan karnivora ini umumnya adalah jenis ikan kecil seperti ikan seribu, ikan kepala timah, sisik mulik atau ralan curing, ikan teri, atau anakan ikan.

Untuk hewan hidup kecil lain, biasanya makanannya berupa larva serangga, cacing tubifek (cacing sutra atau rambut), dan jenis siput kecil.

Beberapa contoh dari ikan karnivora ini ialah seperti ikan gabus, betutu, sidat, oskar, belut sawah, kakap putih, arwana, kerapu, kakap merah, dan cucut macan.

Ikan-ikan tersebut di atas biasanya agak susah menerima makanan tambahan, apalagi pakan buatan. Mereka lebih suka makanan berupa cincangan atau gilingan berupa ikan atau daging hewan segar.

Jikalau ingin diberikan pakan tambahan, maka ikan tersebut butuh lama dalam beradaptasi dan harus dalam keadaan basah.

Selain itu, komposisinya harus lebih banyak mengandung bahan dari hewani serta beraroma tajam.

Makanan Campuran (Nabati dan Hewani)

id.tubgit.com

Yakni makanan ikan yang terdiri dari bahan hewani dan bahan nabati.

Jenis makanan ini bisa dimakan saat masih hidup contohnya ganggang algae, larva serangga, lumut, dan cacing.

Bahkan seperti yang dimakan dalam bentuk mati, misalnya kotoran hewan, limbah industri, kotoran manusia, atau bahkan bangkai.

Jenis ikan yang memakan makanan campuran ini disebut ikan omnivora (ikan pemakan segala).

Contoh ikan omnivora seperti ikan mas tombro, maskoki, mujair, dan lele.

Ikan omnivora termasuk lebihmudah menerima makanan tambah ataupun pakan buatan saat masih burayak, benih, ataupun sudah dewasa.

Contohnya saja lele, yang juga memangsa hewan lain juga menyantap makanan nabati namun tak menolak jika diberi pelet.

Plankton

pixabay.com

Yakni organisme yang hidup melayang di dalam air. Bergerak pasif dan hanya mengikuti arah arus sebab tak mampu melawan gerakan air.

Plankton terbagi menjadi dua golongan secara biologis yakni plankton nabati (fitoplankton) dan plankton hewani (zooplankton).

Ikan yang menyantap makanan utama berupa plankton disebut sebagai ikan pemakan plankton atau plankton feeder.

Contoh jenis fitoplankton, Chlorella, Skeletonema, Isochrysis, Dunaliella, Tetraselmis, dan Spirulina. Contoh zooplankton yakni Daphnia, Moina, Calanus, Trigiopus, Cyclops, Brachionus, dan Artemia.

Sedangkan untuk ikan pemakan plankton seperti ikan tambakan dan ikan layang.

Ikan jenis ini bisa menerima makanan tambahan ataupun pakan buatan. Namun, harus dalam bentuk aslinya misal berupa tepung, butiran, atau serpihan halus (flake).

Detritus

saltcorner.com

Yakni kumpulan bahan-bahan organik yang sudah hancur. Jika di darat, hancurannya berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun dari hewan seperti, bakteri, cendawan, alga, protozoa.

Jenis ikan pemakan makanan ini disebut sebagai ikan pemakan detritus atau detritus feeder. Contohnya ialah ikan belanak.

Belanak suka mengambil makanan dari hancuran lumut sutra dan juga lumut perut ayam yang berada di dasar suatu perairan.


SILAHKAN RINGKAS DAN PINDAHKAN KE DALAM CATATAN ANDA.


MARI KITA LIHAT SPONSOR DIBAWAH INI




mukena khadijaa

JIKA ANDA INGIN MEMBERI KADO BUAT SESEORANG (IBUMU)
CHAT BUK NJ
(no wa ada di meja)