Penggolongan Ikan dan Klasifikasi
Klasifikasi dan taksonomi merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari ilmu perikanan. Mempelajari taksonomi berarti mengetahui pengelompokan suatu individu berdasarkan perbedaan dan persamaannya sedangkan taksonomi mempelajari tentang asal usul suatu individu.
A. Identifikasi dalam tingkat analitis
Identifikasi yang dilakukan merupakan identifikasi untuk mengenal ciri-ciri baik secara biologi maupun deskriptif dari suatu jenis ikan. Biasanya yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan identifikasi adalah:
– Rumus sirip, yaitu rumus yang menggambarkan bentuk dan .jumlah jari-jari sirip dan bentuk sirip yang merupakan ciri khusus.
– Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi dari bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri yang merupakan ciri umum.
– Bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk.
– Bentuk sirip dan gigi
– Tulang-tulang insang
Selama praktikum dilakukan beberapa jenis identifikasi pada beberapa jenis ikan yang terdiri atas:
1) Penghitungan jari-jari sirip
Sirip pada ikan terdiri dan pinna caudalis, dorsalis, pectoralis, vertbralis dan analis. Sirip-sirip tersebut tersusun atas jari jari sirip yang bersifa keras, lemah dan lemah mengeras. Tiap jenis sirip memiliki semua jenis jari-jari sirip tersebut atau hanya sebagian saja.
Penulisan jari jari sirip dikodekan berdasarkan letak sirip tersebut pada tubuh ikan. Jumlah jari-jari sirip dituliskan dalam angka Romawi besar untuk jari-jari sirip keras, angka Romawi kecil untuk jari-jari sirip lemah mengeras dan angka Arab untuk jari jari sirip lemah.
2) Garis rusuk lateral (Linea lateralis)
Salah satu obyek dalam sifat meristik adalah menghitung jumlah sisik yang ditalui oleh linea lateralis (1:1). Penghitungan sisik pada linea lateralis ini dimulai dari ujung anterior operculum terbelakang dan berakhir pada bagian caudal peduncle atau pangkal batang ekor. Jika terdapat lebih dari satu linea lateralis maka yang dihitung adalah yang sisik yang terletak di tengah. Seadainya linea lateralis tidak jelas ataupun tidak ada maka dihitung jumlah sisik di tempat biasanya garis rusuk tersebut berada.
3) Pengukuran tubuh ikan.
Ukuran dan perbandingan ukuran tubuh ikan dapat digunakan untuk melakukan penggolongan. Ukuran-ukuran ikan yang digunakan adalah:
a. Panjang total atau Total length (TL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai bagian sirip ekor paling posterior.
b. Panjang baku atau Standard length (SL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai pangkal batang ekor (caudal penducle)
c. Panjang sampai lekuk ekor atau l,‘ork length (FL) diukur dari bagian paling anterior sampai lekukan sirip ekor.
d. Panjang kepala atau Head length (HdL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai tutup insang paling posterior,
e. Panjang predorsal atau Pre-dorsal length (PreDL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai bagian anterior dasar sirip dorsal.
f. Panjang hidung atau Snout length (SntL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai kelopak mata paling anterior.
g. Panjang orbital belakang atau Post orbital length (Post-orbL) diukur dari bagian kelopak mata paling posterior sampai bagian tutup insang paling posterior.
h. Panjang mata atau Eve length (EyeL) diukur garis tengah dari rongga mata.
i. Panjang orbital atau Orbital length (OrbL) diukur jarak diantara kedua bagian terluar kelopak mata.
j. Panjang pangkal ekor atau Caudal penducle length (CPedL) diukur dari posterior dasar sirip anal sampai bagian pangkal batang ekor.
k. Tinggi badan adalah jarak terbesar antara dorsal dan ventral
l. Tinggi kepala adalah panjang garis tegak antara pertengahan kepala sebelah atas dengan pertengahan kepala sebelah bawah.
m. Tebal badan adalah jarak terbesar antara kedua sisi badan.
n. Tebal atau lebar kepala adalah jarak terbesar antara kedua keeping tutup insang pada kedua sisi kepala.
o. Tinggi pipi adalah jarak antara ringga mata dan bagian paling anterior dari keeping tutup insang terdepan (praeoperculum).
p. Tinggi bawah mata adalah jarak antara puiggir•an bawah rongga mata dengan rahang bawah.
q. Panjang rahang atas/bawah adalah jarak yang diukur dari ujung paling anterior sampai ujung paling posterior bertemu dengan badan, diukur melalui dasar sirip.
r. Panjang dasar sirip dadalperut adalah panjang terbesar menurut arah jari-jari sirip, dari pangkal sirip dada/sirip perut sampai puncak tertinggi sirip tersebut.
s. Tinggi sirip punggung adalah jarak antara pangkal sirip sampai puncak sirip.
B. Identifikasi dalam tingkat sintesis
Selain melakukan identifikasi dari suatu jenis ikan ikan langkah selanjutnya adalah menyusun kelompok – kelompok yang lebih tinggi dan menetapkan ciri – cirinya sehingga dapat diperoleh suatu klasifikasi untuk jenis ikan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar