Selasa, 18 Agustus 2020

JARINGAN TUMBUHAN

 JARINGAN TUMBUHAN


Sel tumbuhan yang telah terdiferensiasi akan berkelompok membentuk jaringan sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan jaringan tumbuhan didasarkan pada bentul sel, letak, fungsi, asal, serta tingkat perkembangannya. Berdasarkan hal-hal tersebut, jaringan pada tumbuhan meliputi jaringan meristem dan jaringan permanen

Fungsi Jaringan pada Tumbuhan

  1. Melindungi bagian tubuh tumbuhan.
  2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
  3. Memperkuat tubuh tumbuhan.
  4. Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat-zat yang terdapat pada tumbuhan ke seluruh tubuhnya.
  5. Membantu menyimpan cadangan makan pada tumbuhan.
  6. Mendukung segala aktivitas tumbuhan.

Struktur Jaringan Tumbuhan

1. Jaringan Meristem

  • Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam masa pertumbuhan dan terus-menerus akan membelah.
  • Ciri-ciri jaringan meristem adalah sebagai berikut :
    1. Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
    2. Umumnya tidak ada ruang antarsel.
    3. Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel yang tipis.
    4. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti sel.
  • Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
    1. Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.
    2. Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan pertambahan panjang tumbuhan.
    3. Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer. Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
  • Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
    1. Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang tumbuhan (pertumbuhan primer).
    2. Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya organ. Menghasilkan pertumbuhan sekunder.
    3. Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan pertambahan panjang pada ruas-ruas batang.

2. Jaringan Permanen

  • Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantinya, jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
  • Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan gabus.

Macam-macam Jaringan Tumbuhan

1. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)

  • Merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
  • Ciri-ciri jaringan epidermis :
    1. Bentuk sel seperti balok.
    2. Umumnya terdiri dari satu lapisan.
    3. Terletak pada lapisan paling luar.
    4. Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata.
    5. Tersusun atas sel-sel hidup.
    6. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan
  • Berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya.

2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)

  • Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki bentuk serta fungsi yang bervariasi.
  • Ciri-ciri jaringan parenkim :
    1. Sususan sel tidak rapat.
    2. Tidak selalu berkloroplas.
    3. Tersusun atas sel-sel hidup.
    4. Letak inti sel mendekati dasar sel.
    5. Mampu bersifat meristematik karena dapat membelah diri.
    6. Memilki banyak vakuola.
    7. Ukuran selnya besar.
    8. Terdapat banyak rongga antarsel.
  • Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi :
    1. Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.
    2. Parenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.
    3. Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung jaringan saling berhubungan.
    4. Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.
  • Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim dibedakan menjadi :
    1. Parenkim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung krorofil disebut klorenkim.
    2. Parenkim penyimpanan bahan makanan.
    3. Parenkim penyimpanan air.
    4. Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
    5. Parenkim transportasi.

3. Jaringan Penyokong (Jaringan Penunjang)

  • Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk menunjang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.
  • Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
    1. Jaringan Kolenkim
      • Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif dalam pertumbuhan dan
      • Ciri-ciri jaringan kolenkim :
        1. Tersusun dari sel-sel hidup.
        2. Bentuk sel memanjang.
        3. Terdapat pada batang, daun, bunga, dan buah tumbuhan yang masih muda dan belum berkayu.
        4. Memiliki dinding sel yang lunak, lentur, dan tidak berlignin.
        5. Dinding selnya mengalami penebalan yang tidak teratur.
        6. Sebagian besar dinding sel terdiri dari senyawa selulosa.
    1. Jaringan Sklerenkim
      • Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
      • Ciri-ciri jaringan sklerenkim :
        1. Tersusun dari sel-sel mati.
        2. Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.
        3. Tidak mengandung protoplas.
        4. Dinding sel tebal.
      • Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi :
        1. Sklereid (sel batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras (tahan terhadap tekanan).
        2. Fiber (serabut sklerenkim), berbentuk panjang, terdapat pada permukaan batang.
jaringan tumbuhan parenkim kolenkim sklerenkim

Jaringan Parenkim, Kolenkim, dan Sklerenkim
Sumber gambar: qsstudy.com


4. Jaringan Pengangkut

  • Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
  • Jaringan pengangkut terdiri dari :
    1. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
      • Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu.
      • Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju daun.
    1. Jaringan Floem
      • Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kayu, dan sklerenkim kayu
      • Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.
  • Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut, yaitu :
    1. Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya bersebelahan dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi atas :
      • kolateral terbuka, diantara xilem dan floem terdapat kambium.
      • kolateral tertutup, diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium.
    1. Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
    2. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris. Terdapat dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris, yaitu amfikribal (floem mengelilingi xilem) dan amfivasal (xilem mengelilingi floem)
    3. Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, namun tidak dalam jari-jari yang sama.
pembuluh xilem dan floem

Pembuluh Xilem dan Floem
Sumber gambar: vivadifferences.com


5. Jaringan Gabus

  • Merupakan jaringan yang bertugas melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.
  • Terbentuk dari kambium gabus atau felogen. Pembentukan jaringan ke arah dalam berupa sel hidup atau disebut dengan feloderm, sedangkan pembentukan jaringan ke arah luar berupa sel mati atau disebut dengan felem.
jaringan gabus

Jaringan Gabus
Sumber gambar: Diastuti, R. 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar