Kamis, 23 Februari 2023

BERPIKIR EKSEKUTIF DALAM PEMBELAJARAN

 MENYEDIAKAN PILIHAN UNTUK BERPIKIR EKSEKUTIF

Salah satu kemampuan yang harus selalu digunakan peserta didik selama

pembelajaran berlangsung adalah kemampuan berpikir eksekutif. Kemampuan

berpikir eksekutif merupakan kemampuan mental dari peserta didik untuk

merencanakan pembelajaran, menerima pembelajaran, dan mengaplikasikan

pembelajaran yang sudah diperoleh. Kemampuan ini sangat perlu untuk diberikan

dukungan sehingga peserta didik dapat menyelesaikan pembelajaran dengan optimal.

Khususnya di kelas yang memiliki peserta didik yang beragam, dimana masingmasing


peserta didik memiliki tingkat kemampuan berpikir eksekutif yang berbeda.

 Untuk memastikan pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan memaksimalkan

kemampuan berpikir eksekutif masing-masing peserta didik, berikut adalah panduan

yang dapat diiikuti:

1. Memandu Pencapaian Tujuan yang Relevan

Dalam mencapai tujuan pembelajaran, peserta didik tentu perlu dibantu

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bantuan yang tidak maksimal

dapat berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran yang kurang optimal

pada peserta didik. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru sehingga

peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut: 

a. Menyediakan prompt dan dukungan berjenjang dalam memperkirakan usaha yang harus

dikeluarkan, sumber belajar, dan kesulitan yang akan dialami oleh peserta didik. Prompt dan dukungan

merupakan semua bantuan yang dapat diberikan guru untuk memastikan peserta didik dapat

memperkirakan hal-hal apa saja yang harus disiapkan, sumber belajar yang dapat diakses dan

kesulitan yang mungkin muncul dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Prompt dan dukungan dapat

berupa; bantuan fisik, pemodelan, visual, gestur dan verbal.

b. Menyediakan model atau contoh dari langkah-langkah dan produk yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Guru hendaknya dapat memberikan model atau contoh dari produk yang diharapkan

dalam suatu tujuan pembelajaran. Sebagai contoh, dalam pembelajaran proyek membuat majalah

dinding, guru dapat memberikan berbagai contoh majalah dinding yang dapat menjadi referensi bagi

peserta didik. Kemudian guru dapat menjelaskan berbagai langkah untuk membuat majalah dinding.

c. Menyediakan panduan dan daftar cek untuk memandu pencapaian tujuan. Dalam tujuan

pembelajaran yang kompleks, alangkah baiknya guru dapat memecah tujuan tersebut ke tujuan-tujuan

yang lebih kecil. Tujuan tersebut kemudian dapat disusun menjadi daftar cek untuk peserta didik ketika

akan mencapai tujuan tersebut.

d. Memajang target, tujuan pembelajaran, dan jadwal di area yang mudah dilihat. Hal ini untuk

mempermudah peserta didik untuk dapat kembali memfokuskan pikirannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran. 

3. Memfasilitasi Manajemen Informasi dan Sumber Belajar

Kemudahan dalam mengakses informasi dan sumber belajar secara murah dan singkat membuat

peserta didik mungkin merasa kewalahan ketika harus mencari informasi dan sumber belajar

untuk mendukung tugas yang sedang dikerjakan. Oleh karena itu, perlu bagi guru untuk belajar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar