Jumat, 24 Februari 2023

Pembelajaran berbasis UDL dalam Kerangka Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. kurikulum 2013 dan kurikulum merdekaP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Standar Penilaian menyebutkan penilaian pendidikansebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaianhasil belajar peserta didik mencakup: penilaianotentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Harapan dari pemerintah mengenai penilaian sangat baik, yaitu anak dinilai secara otentik, meninggalkan subjektivitas guru. Selain penilaian, guru juga melakukan observasi pada setiap pembelajaran untuk melihat sikap peserta didik dalam memperoleh pembelajaran, keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah, dan juga pengetahuan yang di miliki oleh peserta didik. Sistem penilaian pada akhir semester atau rapor dalam Kurikulum 2013 menggunakan sistem narasi, sehingga nilai rapor tidak lagi berupa angka melainkan berupa deskripsi kemampuan peserta didik berdasarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki pada setiap KD. SKL ( standar kompetensi lulus ) pada Kurikulum 2013 mencantumkan mengenai sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga tidak ada peserta didik yang tidak naik kelas karena setiap peserta didik pasti memiliki kemampuan sendiri.

Supaya dapat memetakan kebutuhan siswa untuk belajar, Guru Pintar harus merencanakan strategi yang jitu supaya hasil yang dihasilkan juga akurat. Cara untuk memetakan kebutuhan dan karakteristik belajar siswa dapat dilakukan dengan membuat rancangan asesmen diagnostic, baik yang non kognitif maupun yang kognitif seperti berikut ini . Melakukan survey dengan menggunakan angket Mewawancarai siswa. Berkomunikasi dengan orang tua. Berkoordinasi dengan guru bimbingan konseling. Berkomunikasi dengan guru mata pelajaran lainya. Menganalisa hasil capaian nilai siswa pada waktu sebelumnya. memetakan kebutuhan belajar siswa dan cara menerapkan pembelajaran diferensiasi supaya setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan kebutuhan mereka.

Guru Pintar harus memberikan pemahaman dan keterampilan yang sama kepada setiap siswa. Akan tetapi dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Guru Pintar dapat membuat sudut-sudut minat tempat dimana siswa akan memahami suatu konsep dan mendapatkan keterampilan yang sama dengan siswa lainnya tetapi disesuaikan dengan minatnya masing-masing. Guru Pintar juga dapat menyesuaikan dengan level kemampuan siswa dan mengeksplorasi sub materi sesuai minat mereka walaupun materi yang diajarkan sama. Caranya adalah dengan memberikan pertanyaan pancingan atau pertanyaan pemandu atau tantangan yang berbeda. Guru Pintar dapat membuat daftar pekerjaan umum di kelas dan agenda siswa secara individu. Siswa diarahkan dalam menyelesaikan pekerjaan umum dulu baru tugas individual.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar